"Apapaun harokahmu, kami saudaramu"
Tulisan di kaos yang
populer pasca aksi 212 ini sebenarnya lebih tepat jika menggambarkan
Jamaah Tabligh (JT) dibandingkan organisasi yang lain.
seperti
"apapun makanannya, minumnya teh botol sosr*" itu secara prinsip lebih
tepat menggambarkan air mineral dari pada teh. Tapi ya sudahlah,
setiknya itu lebih aplikatif dari pada "apapun makanannya minumnya botol
teh sosr*" kan bisa berabe.... Emangnya kuda lumping?
Secara
teori organisasi itu harus punya 3 komponen, visi misi, anggota dan
struktural. JT ini beda, visi misinya kuat dan anggotanya banyak, tapi
struktur kepengurusannya tidak jelas, siapa ketua umumnya, siapa
sekretarisnya dan siapa seksi-seksinya.? Jadi jangan cari Inem pelayan
seksi di sana..... Ups ketahuan kalau yang bikin status sudah berumur...
Tapi uniknya, organisasi ini eksis dan terus berkembang, kitab
Fadaailul A'mal rupanya lebih kuat daya tariknya dari pada MOGEnya si
Boy anak jalanan itu. (Untuk yang mata keranjang, lupakan Reva-nya, ini
lagi serius).
Dakwah mereka bukan tanpa tantangan, dihina
sana-sini, dicemooh dan dituduh mengabaikan keluarga. Sudah menjadi lauk
pauk perjuangannya. tapi mereka tak kunjung menyerah. Bagi mereka
apapun makanannya minumnya....... Aduh.... Kebablasan lagi....
Anehnya, Mereka melihara jenggot saja dibilang macam-macam kayak kambing
lah, bodohlah, goblok lah dan ini itu lainnya. rupanya mereka lupa
kalau kucing dan coro cuma kumisan gak jenggotan.
So kalau ada kiyai bilang "semakin lebat jenggotnya, semakin bodoh orangnya" anggap aja dia kianya kaum coro.
So kalau ada kiyai bilang "semakin lebat jenggotnya, semakin bodoh orangnya" anggap aja dia kianya kaum coro.
Saat perempuan mereka bercadar, dituduh ninja. semetara istri sendiri yang tidak berhijab mereka abaikan saja. om, ada AQ*A?
Konsistensi mereka juga luar biasa, saat mereka jaulah, mengajak sholat
jamaah ke masjid, mereka bukan hanya ditolak, tapi dimarahi,
diomel-omeli dan bahkan di intimedasi. Tapi mereka tidak menyerah, hari
ini mereka pulang, tapi besok mereka kembali, terus begitu hingga yang
ngomel-ngomel lelah sendiri dan menerima dakwahnya...
Persis
seperti tetangga sebelah, habis ditolak perempuan dia tetap maksa, sms,
BBM, komen status FBnya, ditelpon tengah malem hingga akhirnya entah
kasihan atau karena ingin tidur nyenyak saya kurang tahu. Tapi
tetanggaku diterima juga, eh,,, 2 bulan menikah sudah hamil dia....
Hemmmm
Kadang terpintas juga untuk mengikuti jejaknya, karenaa
muka kami sama, sama-sama ala kadarnya. siapa tahu Nasib juga sama. Tapi
buru-buru pikiran itu saya tepis jauh karena yang menolakku sudah nikah
semua. Termasuk yang nikah sama tetanggaku tadi....
Hiks...hiks...hiks...
Kembali ke JT, organisasi itu bukan tanpa
kekurangan, tapi konsistensi dan keterbukaan pada semua organisasi dalam
berdakwah di 'akar rumput' tidak dapat di nafikan keberadaannya.
Mereka mengajari kita banyak hal, salah satunya "satu tindakan lebih
berharga dari pada seribu perdebatan, sebagaimana satu lamaran lebih
berharga daripada seribu gombalan" stuju, mbak bro?
Ditulis oleh Saudara Asmawi yang telah di publikasikan di Silahkan langsung Ke Sumber ya Facebook #awie