menu melayang

BEST SELLER

Ubah Kunjungan Jadi Orderan

Setiap Penjual barang atau Penyedia Jasa pasti berharap ada orang yang membeli produk atau jasanya. ketika ada Calon Pembeli pasti ditanya mau membeli apa dan jika barang yang tidak tanya tidak ada si penjual pasti menawarkan barang lain, supaya ada barang yang terjual. iya kan?

Si Penjual tidak mau orang yang berkunjung sebatas mencari saja melainkan langsung membeli. Andai kita penjual maka kita harus memiliki ruang khusus untuk mempromosikan Barang/Jasa kita melalui Website yang memiliki Tampilan Menarik dan fokus pada barang/jasa kita yang akan di jual yaitu Landing Page

LIHAT PRODUK
alternative

Selasa, 08 September 2015

Benarkah Ada Mafia Bisnis Pulsa Listrik..??

Akhir-akhir ini, berbagai media memberitakan tentang PT. PLN (Persero) dan layanan Prabayar yang dianggap ada Mafia dalam Bisnis Pulsa Listrik Prabayar. Benarkah Ada Mafia Bisnis Pulsa Litrik? Pertanyaan yang cukup pas untuk dijadikan judul pada postingan ini mumpung lagi marak perbincangan di Berbagai media. Baik Media Soal ataupun Media-media lainnya.

Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang Mafia Bisnis Pulsa listrik, Ada baiknya kalau kita memperhatikan sedikit penjelasan tentang Tarif layanan Prabayar di bawah ini.

Benarkah Ada Mafia Bisnis Pulsa Litrik, seperti yang dikatakan Rizal Ramli pada Sindonews dot com.

Dia menjelaskan, sejak dulu masyarakat diwajibkan untuk menggunakan sistem pulsa untuk listrik PLN. Hal ini diduga lantaran adanya praktik monopoli di tubuh BUMN kelistrikan tersebut pada masa lalu.

"Itu kejam sekali. Karena misalnya kan masih ada anak yang masih belajar jam 8 malam, tapi tiba-tiba listriknya mati. Terus mau cari pulsa listrik kan tidak semudah beli pulsa telepon," katanya di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (7/9/2015).

Menurutnya, pulsa listrik yang dibeli seharga Rp100 ribu pun tidak serta merta listrik yang didapat masyarakat juga seharga tersebut. Namun masyarakat hanya mendapat listrik seharga Rp73 ribu dengan harga Rp100 ribu.

"Mereka beli pulsa (listrik) Rp100 ribu, yang tersedia Rp73 ribu tersedot provider. Padahal beli pulsa telepon saja, kalau beli pulsa Rp100 ribu paling dipotong cuma jadi Rp95 ribu," imbuh dia.
Mungkin benar apa yang dikatakan pihak PT. PLN (Persero) hal yang dikatakan Rizal Ramli diatas hanya keliru memahami kWh sebagai rupiah sehingga terpaksa harus ngomong di depan media.

Akan tetapi kebijakan di daerah Rizal ramli dengan di rumah saya kayak berbeda, seperti pernyataan yang sengaja saya kasih warna biru di atas. Kalau di rumah saya tidak di wajibkan untuk menggunakan sitem pulsa atau yang kita kenal dengan prabayar. Bagaimana dengan rumah kalian, diwajibkan ngga'..??

Terus pada pernyataan yang saya beri warna merah, Masak dirumah Rizal Ramli masih kampung daripada rumahku yang pedalaman. kok bilang Cari pulsa listrik tidak semudah beli pulsa telepon. padahal kalau dirumah saya hal itu sama mudahnya. karena setiap konter atau pengecer pulsa itu pasti ada pulsa listriknya. kan ada All Operator heheheh

Untuk Tulisan yang berwa orange di atas juga merupakan pernyataan mentri kita yaitu Rizal Ramli. Kalimat tersebut semakin memperjelas bahwa hanya keliru memahami kWh sebagai rupiah.

Jika sedah demikian, Benarkah Ada Mafia Bisnis Pulsa Listrik..?? Entahlah.....!!! hehehe

Blog Post

Related Post

Back to Top

analitis

menu

Cari Artikel