Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarkatuh
Sahabat Guru Se-Indonesia
Sudahkah Bapak/Ibu Guru Membaca atau mendengar tentang Turunnya Nilai Ujian Nasional tingkat SMP/MTs yang dengan hal tersebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengungkapkan bahwa turunnya Nilai Ujian adalah Faktor Guru yang menggunakan Konsep yang salah dalam kegiatan belajar mengajar.
Saya sendiri sebagai guru merasa kaget dengan hasil dan ungkapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, karena kalau saya perhatikan dari bahasa yang diungkapkan adalah Kesalahan 100% ada pada guru.
Berikut Berita Lengkapnya :
Nilai ujian nasional (UN) SMP 2018 mengalami penurunan. Selain karena peralihan dari sistem UNKP (Ujian Nasional berbasis Kertas Pensil) ke UNBK (ujian nasional berbasis komputer), juga lantaran faktor guru.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno, banyaknya siswa yang tidak bisa menjawab pernyataan UN terutama untuk mata pelajaran (mapel) Matematika dan IPA karena faktor guru. Ada kesalahan konsep yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran.
"Kalau siswa tidak bisa menjawah soal bukan kesalahan siswa tapi gurunya salah konsep dan tidak mengajarkan kurikulum seutuhnya," kata Toto dalam taklimat media hasil UN SMP 2018 di Jakarta, Senin (28/5).
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno, banyaknya siswa yang tidak bisa menjawab pernyataan UN terutama untuk mata pelajaran (mapel) Matematika dan IPA karena faktor guru. Ada kesalahan konsep yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran.
"Kalau siswa tidak bisa menjawah soal bukan kesalahan siswa tapi gurunya salah konsep dan tidak mengajarkan kurikulum seutuhnya," kata Toto dalam taklimat media hasil UN SMP 2018 di Jakarta, Senin (28/5).
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) sekaligus Pelaksana tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK) Hamid Muhammad membenarkan bila banyak siswa yang kesulitan menjawab soal, kesalahan ada di guru.
Guru yang mengajar sesuai kurikulum akan memudahkan siswa menjawab soal-soal. Karena itu kemampuan guru harus ditingkatkan.
“Pelatihan guru yang seragam tidak akan efektif memperbaiki permasalahan yang beragam di masing-masing sekolah,” ujar Dirjen Hamid.
Ke depan, Hamid berharaap Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bisa lebih optimal dalam merancang model dan melaksanakan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan.
Dinas Pendidikan perlu mendorong dan memfasilitasi tumbuh kembangnya atmosfer profesional di setiap MGMP dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) agar menjadi wahana peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan.
Sumber: jpnncom
Guru yang mengajar sesuai kurikulum akan memudahkan siswa menjawab soal-soal. Karena itu kemampuan guru harus ditingkatkan.
“Pelatihan guru yang seragam tidak akan efektif memperbaiki permasalahan yang beragam di masing-masing sekolah,” ujar Dirjen Hamid.
Ke depan, Hamid berharaap Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bisa lebih optimal dalam merancang model dan melaksanakan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan.
Dinas Pendidikan perlu mendorong dan memfasilitasi tumbuh kembangnya atmosfer profesional di setiap MGMP dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) agar menjadi wahana peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan.
Sumber: jpnncom
Dari hal tersebut, Saya ucapkan Terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang selalu meminta dalam meningkatkan kemampuan kami, Meski Kesejahteraan kami belum sempat dipikirkan olehnya Namun Kami yakin Bisa untuk memenuhi permintaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Itulah yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat. Maju terus pendidikan Indonesia.