Saya yakin, Pada Awalnya tak banyak yang kenal dodol garut selain orang garut sendiri. tapi karena ada yang cerdas membaca peluang maka dodol garut dibungkus dengan kulit jagung, dengan tampilan yang menarik, kadang tak tertutup semua, nyempil-nyempil gimana gitu, tapi disitulah ia bikin aduhai...
Sebenarnya dodol garut tak banyak berbeda dengan dodol madura, tapi kami di madura kalah start untuk mempopulerkan. kalau kami terpaksa mengkomersilkan dengan tampilan yang sama, maka akan dituduh nyiplak dari lagu yahudi sama tim kampanya ahok jarot, trus dibully mati-matian. habis dikasih tahu bahwa itu nyiplak dari garut, mereka minta maaf dan seolah tak berdosa. begitu mereka.
Sebenarnya dodol garut tak banyak berbeda dengan dodol madura, tapi kami di madura kalah start untuk mempopulerkan. kalau kami terpaksa mengkomersilkan dengan tampilan yang sama, maka akan dituduh nyiplak dari lagu yahudi sama tim kampanya ahok jarot, trus dibully mati-matian. habis dikasih tahu bahwa itu nyiplak dari garut, mereka minta maaf dan seolah tak berdosa. begitu mereka.
Dari dodol garut ini saya belajar bahwa seandainya banyak anak muda yang tidak gengsi menjual produk kampungnya maka kita sudah tidak perlu lagi berbangga-bangga dengan merk luar negri seperti Mc Donald, Fitza Huts beserta sanak saudaranya. karena kita sudah punya kebanggaan sendiri.
Kalau kita amati sejenak, teh yang beredar di toko-toko, teh pucuk, teh sosro, teh kotak dan teh gelas sebenarnya sama saja, rasanya tak jauh beda hanya teh-teh yang jalan-jalan ditoko asal bandung itu, seperti teh cici, teh meda dan teh rosa itu yang berbeda lebih manis dan lebih bening kayaknya....
Apa yang membedakan teh itu semua? bungkusnya, botolnya, mereknya. itu saja. itulah kreativitas.
Jika kita kreatif sedikit, lalu kita berkarya. kita akan menemukan jawaban yang makjleb ketika calon mertua kita bertanya "mau melamar anak saya, apa keahlianmu?" dengan enteng kita menjawab "saya sudah berhasil mempopulerkan bayam goreng tanpa popeye keseantero dunia, om" sambil senyum-senyum nakal sambil miles jenggot yang tumbuh 3 biji.
Sayangnya sampai sekarang saya sendiri masih bingung mau mempopulerkan apa?, mau mempopulerkan isu sara lewat video sudah keduluan ahok jarot. mana sutradaranya gak mau dibayar lagi.... ah, pusing pala zaenal....
Kalau dipikir-pikir, saya ini kok seperti jomlo intelek, dirinya sendiri masih kesepian tapi memotivasi orang lain agar menikah mengalahkan motivasinya mario teguh. dirinya sendiri belum berkarya tapi sudah menulis tentang inovasi, hadewh....
Saya sadari sepenuhnya bahwa sebenarnya saya masih sama saja dengan yang lain. ide kreatif ini selalu tumpul saat dibacokkan dengan masalah yang menuntut inovasi sekaliber dodol garut.
Akhirnya saya berharap, semoga ide yang tumpul ini menemukan sasaran yang tepat. sehingga dapat menemukan karya yang pas.
Atau ide ini menjadi sumber inspirasi orang yang tepat, sehingga mereka berkarya dengan sangat mantap. sehingga sesaat sebelum tidur saya sempat berbisik ketelinga Istri "lihatlah karya mereka yang membanggakan itu, saya yang meletakkan batu pondasi inovasinya,".
Dengan senyum khasnya dia mencubit pipi, "suamiku, so sweet...."
maaf, ya mblo...!!!
Ditulis oleh Saudara Asmawi yang telah di publikasikan di Silahkan langsung Ke Sumber ya Facebook #awie